Minggu, 10 September 2017

Instal windows 10 versi 32 bit di Macbook Pro lama (15 Inch Early 2011)

Hai ketemu lagi...
Windows 10 sangat beda dengan pendahulunya, terus terang kalo tidak suka game dan design pake corel Draw sebenernya males untuk instal windows di mac, namun karena alasan kedua hal tersebut saya instal dualboot sejak windows XP dahulu. Windows 10 mempunyai tampilan yang sudah jauh lebih menarik ketimbang windows sebelumnya ditambah beberapa fitur yang sudah mengadopsi layanan online; peta, location tracker, cortana (mirip siri) termasuk login online pake akun microsoft.
Windows 10 tidak seperti dugaan saya...cukup ringan dan tidak memakan source yang banyak sehingga dapat berjalan cukup smooth untuk sekelas MBP 2011 (setidaknya menurut pandangan saya), saya sendiri hanya menyukai windows XP dan melewatkan seluruh pengalaman dengan windows Vista, windows 8 dan turunnannya, menurut saya hanya membuat komputer sehebat apapun akan jadi lemot... dan terpaksa menggunakan windows 7 karena dukungan windows XP dihentikan dan sudah sangat sudah didapatkan.

Metode Penginstalan
ada beberapa metode penginstalan dalam hal ini mengingat MBP model 2011 kebawah tidak ada dalam list support model untuk windows 10 hanya sampai Mid 2012. Namun, tetap ada solusi terbaik untuk melakukannya :

1. Instal windows 10 melalui Upragrade online melalui situs resmi Microsoft
 pada awal kemuncullannya upgrade dilakukan dengan promosi melalui windows update dan setelah masa berakhir maka kesempatan ini ditutup dan pilihan hanya dengan membeli baik online maupun offline. Namun, saat ini layana upgrade online dibuka kembali dan secara resmi dapat melakukan upadate dengan ketentuan sebelum 10 hari dapat layanan free roll over untuk kembali ke windows sebelumnya.
Instal dengan metode ini merupakan cara terbaik namun ada beberapa Pro and Cons;
Pros :

  • Driver windows tetap akan berjalan dengan normal tanpa ada kendala apapun termasuk beberapa aplikasi yang telah terinstal tidak akan mendapat kendala apun termasuk aplikasi bajakan yang biasanya menghiasi laptop ente. (Please no Bajakan yaaa)
  • Gesture trackpad akan tetap seperti biasa digunakan tanpa masalah 
  • Bootcamp berjalan normal
Cons :

  • Berasa Lemot broooo..!!! mungkin karena registry yang bertumpuk-tumpuk maka loading dan jalannya aplikasi terasa lamban sekali dan kipas cukup kenceng (pengalaman ane, secara windows di Instal di HD konvensional, MacOS di SSD)
  • Perlu koneksi internet broadband, yang kenceng dan quato unlimited, login awal harus terhubungan dengan internet dengan wifi apabila tidak maka akan kesulitan login. 

2. Restart Instalasi setelah Upgrade ke Windows 10.
Dengan cara ini windows 10 akan menghapus seluruh regstry dan menghapus seluruh file pada direktori instalasi layaknya clean instal, dengan demikian seluruh aplikasi akan terhapus diganti aplikasi bawaan awal microsoft.
Pros :

  • lebih kenceng dan smooth.
  • aplikasi bawaan berjalan sangat smooth
  • space kosong jadi bertambah karena file2 lama dihapus dan diganti dengan direktori windows yang terbaru. 
Cons :

  •  Bootcamp hilang, bagi yang windows 32 bit akan kesulitan mencari bootcamp yang cocok.
  • akibat bootcamp hilang ada beberapa fitur jadi gk jalan : trackpad, bluetooth dan driver VGA intel jadi ilang ...bayangin aja masalah yang akan timbul dari ketigas driver hilang tersebut. 
  • Loadingnya cukup lama (loading windows di mac emang rata2 lamban tapi di windows 10 ini tambah lama ) apalagi yang 32 bit.
  •    
3. Clean Instal 

Cara ini sebagian besar dilakukan tanpa melalui bootcamp adapun caranya banyak tutorialnya di youtube (saya tidak akan membahas tutorialnya) namun pros and cons nya sama persis dengan apa yang terjadi pada metode no. 2


Solusi beberapa masalah
Untuk instalasi dengan metode no. 2 dan 3 masalah trackpad dan bluetooth hilang dapat diselesaikan dengan cara berikut :
trackpad hilang solusinya adalah dengan cara membuka device manager lalu klik kanan trackpad device yang bermasalah (biasanya ada dua trackpad) kemudian klik "update driver" > browse in My Computer> kemudian klik "Let Me pick from a list ..." dan ubah menjadi USB klik OK, setelah itu kembali lagi ke device manager dan pilih lagi "Device Manager" >Update Driver kali ini klik "search automatically" , lakukan hal yang sama pada masalah driver yang bermasalah kedua, setelah selesai semuanya maka driver akan berjalan normal dan trackpad dapat digunakan kembali. disaat trackpad dapat digunakan kembai segera instal Trackpad++ yang bisa anda cari di internet  sekaligus juga Power Plant Assistant sehingga sensasi gesture finger touchpad macbook pro dapat juga berjalan. 
Kemudian untuk masalah bluetooth atau kadang juga sound, segera install driver indentify kemudian search missing driver dengan fasilitas software tersebut, apabila terhubungan online internet maka software akan secara langsung memberikan link untuk download driver yang cocok, silahkan instal dan update beberapa driver yang mungkin tidak didapatkan. 
Pengalaman ane, seluruh game dan aplikasi yang berjalan di windows 7 maka tetap berjalan dengan baik di windows 10.        
       

Sabtu, 18 Maret 2017

Ngajak Keluarga saat Beasiswa Tugas Belajar ke Luar Negeri..kenapa tidak ??


Keluarga adalah hal paling penting bagi setiap orang, baik yang memang sudah berkeluarga ataupun masih ikut orang tua. Keluarga juga lah yang terkadang menjadi halangan ataupun alasan setiap orang untuk berhenti mengejar mimpinya, mengingat impian yang hendak dicapai perlu "level kebebasan" mode bujangan. Mau ke luar kota kasihan sama anak dan istri, mau tinggal di luar kota inget mama papa yang sudah tua, mau pendidikan lagi anak udah gede biayanya juga nambah gede...pusing...!!

Alhamdulillah, hal ini sudah ane lalui dengan sempurna....hahaha setidaknya menurut SAYA sendiri,,.. cita-cita saya dari kecil adalah hidup dan tinggal di Luar Negeri, bukan cuma berkunjung tapi tinggal supaya "feel dari atmosphere luar negeri berasa nyatu di kepala hehehehe.
Sampailah suatu titik, dimana ane sebagai PNS daerah yang mempunyai impian sekolah ke luar negeri, dan terimakasih sebesar2nya kepada Pemerintah RI yang telah banyak memberikan opsi pilihan untuk ini. Alhasil sampailah ane mendapat beasiswa ke Luar Negeri.
Balik lagi keluarga yang menjadi persoalan, saya tidak bisa meninggalkan anak-anak dan istri jauh dan menikmati sendirian suasana luar negeri, sedangkan segala kalkulasi budget dan non-budget, sosial dan matematik semua menghantui....bagaimana nanti ini, bagaimana nanti itu, bagaimana yahhh >?????..namun berbekal pengalaman dari para pendahulu, berbekal googling sana sini, akhirnya saya mantap untuk membawa keluarga kecil kami pada waktu itu keluar negeri,..tepatnya di negeri sakura Jepang.. di prefektur Chiba, dekat tokyo untuk jadi supporter acara Beasiswa Tugas Belajar.

Sebagai mahasiswa beasiswa tinggal di negara yang terkenal dengan tingkat biaya hidup yang mahal saya perlu membeberkan beberapa detail alokasi biaya hidup menurut versi pengalaman ane, dimana penghasilan saya waktu itu hanya tergantung dari allowance untuk living cost dengan besaran cuma 175.000 yen (itung sendiri konversi rupiahnya kurs waktu itu Rp.110/1 Yen), tuition fee gak mikir karena emang udah dibayar terpisah oleh sponsor beasiswa. Jadi dengan budget 175rb Yen tersebut harus cukup 1 bulan lamanya untuk kebutuhan hidup.
berhubungan banyak yang nanya cukup gak dana allowance nya buat hidup satu keluarga....?? berdasarkan pengalaman ane dengan membawa 1 istri dan 2 orang anak kecil (5 tahun dan 1,7 tahun) (--temen sesama WNI ada yang bawa ampe 4 orang anak--) sangat mungkin dan masih cukup leluasa ... berikut rincian seingat ane :
- biaya keberangkatan (agak gede karena saya jemput) @orang 5 juta :  3 orang tiket full charge dan 1 balita Rp.500rb / trip total Tiket PP  (beli sekaligus waktu itu) : + Rp.15.juta (tiket Air Asia) .
- Biaya Personel penunjang kuliah per bulan :
   Ongkos kereta                                       : 5.000 yen
   henpon (iphone5 waktu itu :p )             : 3.500 yen
   lain-lain                                                 : 5.000 yen
   Jumlah                                                                        13.500 yen 

- Biaya Hidup sekeluarga ( 2 org dewasa + 2 anak) per bulan
  Sewa Apartemen                                     : 62.000 yen 
  Listrik  (hemat2 lah )                               : 3.500 yen
  Air                                                           : 2.000 yen
  Internet                                                    : 3.500 yen    
  Beras  15 kg         (5Kg/3.200 yen)         : 9.600 yen
  lauk -pauk , Sayur mayur, buah-buahan  : 10.000 yen
  Laundry, pampers, Sabun, odol etc          :  6.000 yen
  Jalan2 + jajan                                           : 10.000 yen
  Asuransi etc                                              : 15.000 yen
  lain-lain                                                     : 20.000 yen
 jumlah                                                                           141.000 yen
total 13.500 + 141.000 yen = 155.100 Yen


masih cukuplah yah hehehhe......sisa kurang lebih 20.000an !

namun angka tersebut hanya perkiraan umum berdasarkan pengalaman ane waktu di Jepun, namun kalo dalam "real di lapangan" sebenarnya banyak hal yang bisa dihemat atau bahkan lebih mahal, hal ini tergantung pola dan gaya hidup kita disana.
sebagai contoh misalnya : biaya sekolah anak kalo anak kita sekolah, memang akan bertambah sedikit banyaknya walaupun sekolah di sana semuanya gratis, atau pola hidup kita yang tidak terlalu tergantung dengan "makan nasi" tentu akan jauh berhemat. atau juga bagi para istri yang hebat dalam membuat menu makan sehingga kombinasi sayur dapat diolah dengan efisien tentu saja hal ini akan berdampak positif bagi keuangan bulanan.
atau juga biaya listri yang tergantung cuaca disana, kalo musim dingin otomatis biaya listrik jadi mahal karena AC heater hidup hampir 24 jam kalo udah gini siap2 bayar 10.000 yen perbulan, tapi kalo musim panas AC dingin cukup  disaat malam pas tidur, siang hari kalo memungkinkan buka jendela lebar-lebar hehehe.    
Kabar baiknya, bagi keluarga yang memiliki anak dibawah 17 tahun dan berstatus sebagai resident dan memiliki resident card, akan mendapat subsudi dari pemerintah setempat untuk biaya tambahan gizi yang besarannya tergantung dari kebijakan city hall (kecamatan) masing-masing. untuk di daerah Ichikawa, Chiba-ken besarannya perbulan per anak sebesar 5000 yen ..lumayan kan !

kalo liat kondisi ane waktu itu, sekadar info aja nih yah..ane tiap malem hobi banget belanja online sebangsa di yahoo.auction, rakuten atawa kakaku.com untuk beli barang yang menurut ane bernilai dan bermanfaat, kebanyakan sih gadget, ada yang lelang, ada yang second hand atau new item.
Ditambah lagi listrik, air dan angsuran kendaraan di tanah air tetap harus dibayar,,, Alhamdulilah masih tetep bisa hidup nyaman, aman dan bahagia di jepang...hehehehe

satu lagi yang paling penting hidup di Luar negeri jangan dikit-dikit di konversi ke rupiah....hiduplah dengan pandangan nominal orang sana...kalo terus2an mau belanja sedikit,  dikonversi ke rupiah, gak bakal belanja deh ente...¡ 

Prinsip hidup di Luar negeri yang harus tetap dipegang adalah : #1 Berusaha dan Berdoa,..! #2 Pengalaman (orang) adalah guru yang paling berharga, #3 Uang bisa dicari, Pengalaman tidak bisa diulangi....

semoga bermanfaat !!

 



  

     



       
  
     

Minggu, 29 Januari 2017

macOS Sierra di Macbook pro 2011, (review dan tips)

Punya Macbook pro emang keren dan menyenangkan, dari sisi tampilan MBP emang classy sekalgus kokoh, dari sisi display jajaran Macbook emang sangat jauh beda dengan pesaingnya, windows (setidaknya ini versi saya). Kalo saya sendiri sangat menyukai dengan utility gestures di touchpadnya... sangat nyaman, smooth dan serasa gak perlu mouse lagi, scrollingnya smooth banget, dragging dan right click sangat simpel dan yang paling penting gak bakal ngerusak touchpad. 

Namun bukan ini yang jadi bahasan kali ini, namun kita akan membahas lebih jauh tentang OS terbaru dari apple, yang sudah berganti nama tidak lagi pake nama OSX namun menjadi macOS, versinya pun sudah lama meninggalkan jajaran spesies harimau beralih ke nama-nama natureal landscape (mavericks, yosemite, ElCapitan, dan sierra ). upgrade OS dari apple selalu membawa berbagai sensai baru, saya sendiri berkenalan dengan OSX sejak periode snow leopard yang menurut saya sampai saat ini adalah OS terbaik dari apple (disaat iCloud belum begitu fenomanal)....

Setiap upgrade OS terbaru dari apple juga menjadi keluh kesah bagi pemilik MBP versi lawas, jajaran kenyamanan MBP non Retina mulai ditinggalkan oleh pengembang OS, walau peminatnya dilaporkan masih cukup banyak (http://www.cultofmac.com/405009/why-is-apples-ancient-2012-macbook-pro-still-so-popular/). Dan saya sendiri user MBP versi lawas yang belum mampu berpaling ke MBP retina (baca: gk ada duit) dikarenakan suatu dan lain hal, terpaksa harus rela mengadopsi OS terbaru dengan berbagai keterbatasan. 

Untuk MBP early 2011 dengan prosesor i7 ram 8GB dengan HD 750GB pertama kali mengalami pengalaman menyakitkan disaat upgrade ke Maverick dari Mountain Lion (ML). OSX ML sangat tangguh di MBP saat itu berbagai udah beberapa kali bolak balik Snow Leopard dan ML seluruh upgrade OS dari apple tidak pernah begitu mengkhawatirkan dan mengecewakan, sampai akhirnya MBP Early 2011 ter-upgrade OSX maverick... 

Awalnya maverick sangat menggoda, OSX yang biasanya berbayar (walau lebih murah dari windows) kali ini gratis dengan fasilitas upgrade secara online, serta berbagai video teaser yang sangat menggoda dari review OSX ini, ditambah fitur keamanan find myMac dari iCLoud, sungguh memikat hati ku saat itu. Namun setelah upgrade baru berasa pahitnya....

MBP di OSX 10.9 terasa sangat membebani mesin, kipas yang terus dalam kecepatan terbising dan aplikasi terasa lemot dan spinning wheel jadi akrab di mata. Sempet terpikir untuk kembali ke ML namun diluar dugaan apple mengantisipasi niat ini dengan menutup celah downgrade sehingga downgrade jadi urusan ribet. 

Pengalaman OSX 10.9 (mavericks) di MBP early 2011 :
- Aplikasi jadi lemot
- Beberapa aplikasi simpel murah meriah saat itu banyak yang gak bisa jalan (viber, line dan berbagai aplikasi lainnya) 
- Buka photoshop jadi bikin cepet panas ampe ngerusak VGA kala itu (baca thread ane soal ganti logicboard di apple recall program)

Setelah baca sana sini dan liat video review di youtube baru lah ane ngerti bahwa dunia ini harus ikut berubah kalo mau nurutin zaman...hahhaaha.. mulailah saya paham bahwa salah satu yang bikin masalah besar di MBP lawas adalah penggunaan HD konvesional yang kudu diganti dengan SSD. niatlah saya akhirnya untuk upgrade HDD menjadi SSD (sanggupnya cuma beli yang 128GB). Setelah upgrade ke SSD semua menjadi terang benderang, dunia jadi berubah, MBP menunjukkan existensinya atas OS pesaing2nya.
(video ulasan saya nih : https://www.youtube.com/watch?v=VAVu7mqIZqY&t=282s).

macOS Sierra di MBP 2011
Pengalaman saya ini mungkin berbeda dengan user lain, namun, terlepas dari itu berikut adalah hasil indentifikasi pengalaman selama menggunakan OS ini di MBP non Retina.
  • Terdapat horizontal line warna ungu disaat booting, udah cek pake AHT 2x tidak ada masalah yang terdeteksi. namun tidak ada gejala kerusakan apapun pada display pada saat running.. maslah horizontal line ungu itu muncul selama 2 detik saja pada saat booting apple logo. hal ini tidak pernaha ada masalah pada saat maverick, yosemite atau pun ElCapitan jadi muncul saat sierra ini doang. 
  • Tanpa upgrade ke SSD terasa sangat tidak mungkin untuk nyaman di Sierra, karena MBP 13inch milik kantor lemot ruar binasa karena masih pake HDD konvesional. 
  • Photoshop lawas CS6 dan FCP versi 10 tetap tidak terpengaruh performanya.
  • Semua gesture masih tetap normal dan usefull
  • walau bukan retina display, tampilan layar jadi sangat HD, buat mata tidak mudah lelah dan lebih enak nonton streaming.
  • Selagi pake SSD, hampir jarang terdengar suara bising kipas mesin suasana lebih adem walaupun juga maen photoshop. 
  • Yang cukup keren hadirnya siri di laptop kita, nuansa iPhone jadi terasa dan berjalan sangat smooth dan tanpa masalah.
  • Integrasi dengan iPhone, ipad ataupun Applewatch baik lewat airdrop maupun bluetooth tidak berjalan, walau ada bebera web luar yang menyatakan ; memungkinkan untuk MBP Non Retina, namun bagi saya masih tetap kendala (alias gak fungsi...mohon pencerahannya).
  • Multitasking tidak ada kendala.
  • Fitur iPhoto yang digantikan oleh app photos bagi saya, sama2 ribet pemakaiannya, transfer video dari iphone dan ipad via kabel kadang malah sering gagal, kalo lewat icloud drive suka ngabisin space.
  • Fitur terbaru universal clipboard gk jalan...aarrghghhh.   
  • iLife dan iWork tetap normal berjalan dengan beberapa pembaharuan. 

Sekian cerita saya...nanti kalo ada tambahan akan di update dah...!
 



Jumat, 27 Januari 2017

iPhone Software Unlock, apa itu ....user review disini

Pake iPhone Software Unlock (iPhone SU) sudah 4 tahun ini, semua berjalan normal sampai sekarang ...
iPhone SU biasanya berasal dari iPhone luar negeri yang notabene beli disononya di LOCK atau dikunci oleh operator setempat (locked by operator), pengguna iphone diluar negeri rata-rata pake sistem ikatan kontrak pemakaian sehingga selagi selama kontrak iPhone tidak bisa pake sembarang SIM card, apalagi pake SimCard luar negeri lain.
kasus saya beli iPhone di jepun, tanda tangan kontrak pemakaian selama 2 tahun, namun belum dua tahun udah mau pulang ke tanah air, akhirnya kontrak diputus (kena penalti) dan iPhone menjadi milik saya sepenuhnya.
iPhone yang di Lock oleh operator Luar Negeri tidak bisa langsung dipake SimCard Indonesia, namun harus menggunakan sejenis alat khusus yaitu Sim Adapter (CMIW....nih). Pada saat ini Sim Adapter khusus iPhone locked by operator dipasaran ada beberapa merk dan jenis misalnya ; RSim, Gevey, X-Card, Heicard dan sebagainya, namun yang paling populer adalah Rsim yang sampai saat ini udah versi 10+ .
sekarang kita bahas perbedaannya dengan iPhone normal dipasaran (Factory Unlock = FU), berikut beberapa perbedaannya :
iPhone SU rata-rata dibeli dengan harga yang jauh cukup murah, walau tidak murah beneren bedanya sekitar 20-30% dari yang iPhone FU.
iPhone SU seluruh fungsi tidak ada yang beda dengan iPhone FU, cara pemakaian dan internetnnya, namun berikut beberapa kelemahan iPhone SU ;
- belum stabil untuk 4G, rata-rata pengguna melaporkan disaat sinyal drop maka kadang minta ribet urusannya
- kalau mau update ke iOS terkini mesti hati-hati, jangan sampe iOS terkini tidak support membaca SIM adapternya (kalo udah kejadian kaya gini kudu beli adapter baru yg lebih update)
- perkembangan SIm adapter masih tidak sejalan dengan perkembangan iOS, makanya hati-hati untuk update iOS.
- tidak bisa UUID, itu lo yang cek pusal pake *888#, atau *123#,   jadi cek pulsa, beli quota pake aplikasi
- tidak bisa SMS langsung bales, karena harus ganti +62 (kode negara) menjadi "0" (angka nol) biar bisa diterima oleh pengirim SMS.
- ribet untuk gonta ganti kartu (gk cocok buat anak alay) karena kadang adapternya jadi rusak kalo sering gonta ganti Sim Card.
- imessege kadang nyangkut kalo dikirim ke nomor hp, kale ke apple ID gk masalah
- aplikasi bank lokal biasanya tidak bisa kalo terdeteksi pake sim adapter (pengalaman ane).
namun dikarenakan harganya yang jauh lebih murah dibanding  iPhone FU, tetep saja iPhone SU sangat banyak peminatnya.



pertanyaan :
bisa gk dijadiin iPhone FU ? jawab : bisa ya bisa tidak...namun yang pasti rata-rata masih mahal..
saat ini masih iphone 5 yang bisa di unlock imei, ongkosnya variatif tergantung oprator asalnya...
silahkan googling aja jasa unlock ini.

berita terkini :
sampai saat ini saya menggunakan iPhone 5 SU dengan adapter RSim 10+ dan iOS saya adalah iOS terakhir sampai detik tulisan ini dibuat yaitu iOS 10.2.1 dan semua berjalan lancar-lancar aja...
iOS terbaik buat iPhone SU dgn adapter iOS 6, dimana sms masih bisa langsung kirim, UUSD masih bisa berjalan normal, naik iOS 7,8,9 sampai akhirnya 10 semua gk bisa lagi...namun dari iOS modern yang juga paling enak dipakai adalah iOS 9.2xx ..friendly buat Sim Adapter nya..